Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

ESG, singkatan dari Environmental, Social, and Governance, adalah konsep yang berkaitan dengan bagaimana perusahaan mengelola dampak lingkungan, sosial, dan tata kelola mereka. ESG tidak terlepas dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang diperkenalkan pada tahun 2015. SDGs bertujuan menciptakan dunia yang lebih baik dan layak huni pada tahun 2030 dengan menyeimbangkan kemajuan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial.

SDGs merupakan pengembangan dari Millennium Development Goals (MDGs) yang dimulai pada tahun 2000 dan fokus pada pengentasan kemiskinan dan kelaparan. SDGs menetapkan 17 tujuan dibandingkan 8 tujuan MDGs, melibatkan semua negara, dan menekankan peran sektor swasta dalam mendukung pencapaian tujuan-tujuan ini.

Walaupun kesadaran akan SDGs semakin meningkat, banyak perusahaan masih ragu tentang manfaat ESG untuk bisnis mereka. Pertanyaannya, apakah fokus pada isu lingkungan dan sosial benar-benar bermanfaat secara finansial?

Secara umum, ESG mengaitkan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam strategi bisnis untuk menciptakan nilai. Berbagai lembaga memberikan definisi berbeda, tetapi inti pesannya sama. MSCI, misalnya, melihat ESG sebagai bagian dari keputusan investasi yang mempertimbangkan faktor-faktor non-finansial selain aspek keuangan.

International Finance Corporation (IFC) menjelaskan ESG sebagai faktor-faktor yang diperhatikan perusahaan dalam operasional mereka serta oleh investor saat menilai risiko dan peluang. Sustainalytics mendefinisikan ESG sebagai cara perusahaan menangani nilai-nilai dasar yang berlaku di masyarakat, khususnya dalam pasar modal.

ESG sering dibandingkan dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Meski keduanya berfokus pada kesejahteraan, ada beberapa perbedaan penting. CSR lebih menekankan pada hubungan perusahaan dengan pihak luar, sementara ESG lebih menguji praktik perusahaan dalam isu-isu lingkungan, sosial, dan tata kelola. CSR sering dikelola secara internal, sedangkan ESG lebih sering didasarkan pada regulasi dan standar internasional.

CSR adalah pandangan internal perusahaan tentang bagaimana mereka ingin berinteraksi dengan lingkungan sekitar, sementara ESG adalah pandangan eksternal tentang bagaimana perusahaan dinilai berdasarkan praktik mereka di tiga area utama: lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Artikel ini telah diterbitkan oleh CRMS Indonesia dengan judul Mengenal ESG – Bagian 1: Latar Belakang dan Pengertian ESG. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.