Perusahaan—khususnya di industri di luar sektor keuangan—menghadapi tantangan manajemen risiko selama pandemi COVID-19 dan konflik di Ukraina dengan hasil yang bervariasi. Beberapa berhasil keluar dengan lebih kuat dan segar, sementara yang lain goyah. Strategi apa yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan berprestasi tinggi untuk mengelola tantangan ini secara efektif, dan pelajaran apa yang dapat dipetik oleh perusahaan lain dari mereka?
Laporan ESG Global, Kepatuhan, dan Risiko 2023 dari BCG menggali pertanyaan-pertanyaan ini. Laporan ini menilai status manajemen risiko, menarik wawasan dari survei komprehensif terhadap eksekutif senior di berbagai industri secara global. Laporan ini juga menguraikan langkah-langkah praktis yang dapat diimplementasikan oleh bisnis untuk menjembatani kesenjangan antara aspirasi dan pencapaian manajemen risiko.
Tiga Kesimpulan Utama dari Laporan:
- Pentingnya Manajemen Risiko yang Matang
Perusahaan yang secara proaktif mengembangkan manajemen risiko yang matang berhasil melewati krisis ini dengan lebih baik. Pengalaman mereka dalam menghadapi peristiwa tak terduga dan sangat tak stabil ini jauh lebih mulus dibandingkan dengan kompetitor yang tidak memiliki strategi manajemen risiko yang sama matang.
Perbedaannya jelas: 71% perusahaan dengan manajemen risiko matang setuju bahwa kemampuan ini membantu mengurangi banyak potensi dampak negatif dari krisis ini, sementara hanya 37% perusahaan dengan manajemen risiko kurang matang yang setuju. Investasi dalam manajemen risiko terbukti sangat menguntungkan dalam momen-momen kritis.
- Praktik Manajemen Risiko yang Matang
Manajemen risiko yang efektif selama krisis intensif terletak pada interaksi krusial: dasar strategi yang kuat dikombinasikan dengan implementasi operasional yang efektif. Pusat korporat menetapkan strategi keseluruhan, kemudian unit bisnis dan anak perusahaan menghidupkannya, mengintegrasikan manajemen risiko dalam budaya dan proses harian organisasi. Di perusahaan dengan manajemen risiko matang, pusat korporat dan unit-unit di luar pusat bekerja sama secara erat dan konstan.
Faktanya, 58% dari perusahaan berprestasi tinggi menyebutkan tim manajemen risiko strategis pusat sebagai faktor kesuksesan selama krisis. Faktor kunci lainnya adalah mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses perencanaan dan strategi (46%) serta data dan analitik (46%). Temuan ini menegaskan bahwa analisis data, bersama dengan kecerdasan buatan (AI) dan AI generatif khususnya, adalah elemen penting dari manajemen risiko yang canggih.
- Tantangan yang Dihadapi oleh Pemula dan Pemimpin dalam Manajemen Risiko
Pemula dapat memperoleh wawasan dari jalur yang diambil oleh pemimpin, tetapi harus terlebih dahulu memperkuat elemen dasar, seperti mendapatkan dukungan dari manajemen senior untuk memprioritaskan manajemen risiko. Pemimpin, dengan kemampuan manajemen risiko yang lebih maju, memiliki beban untuk mempertahankan kerangka kerja dan proses yang lebih berkembang. Sementara pemula fokus secara internal dalam organisasi mereka, pemimpin juga memperhatikan lingkungan eksternal dan risikonya yang muncul, seperti pertumbuhan cepat pengawasan regulasi.
Artikel ini telah diterbitkan oleh BCG pada 6 November 2023, dengan judul Mature Risk Management in Uncertain Times. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.