Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Memasuki paruh kedua tahun 2023, Chief Risk Officer (CRO) dari berbagai negara menghadapi sejumlah tantangan besar yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi dan operasional organisasi mereka. 

  1. Indikator Makroekonomi

Chief Risk Officer (CRO) dari berbagai negara mengkhawatirkan risiko ekonomi makro di paruh kedua tahun 2023. Fokus utama mereka adalah indikator makroekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi yang melambat, inflasi tinggi, dan suku bunga yang meningkat. 

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan PDB global hanya 2,1% tahun ini, turun dari 3,1% pada 2022. Meskipun inflasi mulai menurun, banyak negara masih menghadapi angka yang tinggi, yang berdampak pada biaya pinjaman dan risiko gagal bayar utang.

Namun, ada kabar baik. Hanya sedikit CRO yang menganggap pengangguran sebagai risiko utama karena banyak negara masih memiliki pasar tenaga kerja yang kuat. 

  1. Gangguan Harga dan Pasokan

Lebih dari separuh CRO memperkirakan gangguan harga dan pasokan sumber daya akan berdampak besar pada organisasi mereka. Ketidakstabilan geopolitik dan geoekonomi menyebabkan volatilitas yang tinggi, mempengaruhi rantai pasokan global. Harga pangan di banyak negara maju masih tinggi, dan fenomena cuaca seperti El Niño dapat mengganggu produksi tanaman, menyebabkan kekurangan air dan pangan.

  1. Konflik Bersenjata

Setengah dari CRO percaya bahwa konflik bersenjata dan penggunaan senjata akan berdampak buruk pada organisasi mereka dalam enam bulan ke depan. Dengan lebih dari 100 konflik bersenjata yang terjadi di seluruh dunia, dampak langsung dan tidak langsung terhadap perdagangan dan rantai pasokan sangat nyata. Perang di Ukraina yang berkepanjangan dan penarikan Rusia dari pakta pangan yang ditengahi PBB meningkatkan risiko ketahanan pangan global. Kekerasan dalam negeri, termasuk pemogokan dan kerusuhan, juga menjadi perhatian.

  1. Perubahan Regulasi

Hampir separuh CRO mengidentifikasi perubahan regulasi, kepatuhan, dan penegakan hukum sebagai risiko utama. Hal ini mencakup pemilu, perubahan rezim politik, serta kebijakan terkait perubahan iklim dan teknologi AI. Risiko etika dan sosial, khususnya yang berkaitan dengan perkembangan AI, semakin penting bagi organisasi. Banyak CRO merasa pengembangan AI melampaui kemampuan regulasi saat ini, menciptakan ketidakpastian dan tantangan etika yang kompleks.

Peter Giger, Chief Risk Officer Zurich Insurance Group, menekankan pentingnya fokus pada risiko jangka panjang untuk membangun strategi manajemen risiko yang kuat. Terlalu fokus pada risiko jangka pendek dapat mengalihkan perhatian dari ancaman besar yang akan datang, seperti AI. Meskipun AI mungkin tidak mengganggu kehidupan dalam waktu dekat, memahami dan merencanakan dampaknya di masa depan adalah kunci.

Artikel ini telah diterbitkan oleh World Economic Forum pada 27 Juli 2023, dengan judul 2023’s Top Risks 6 Months on – According to Chief Risk Officers. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.