Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Produsen yang berpikiran maju kini menghadapi tantangan serangan siber yang semakin meningkat di era digital dan Industri 4.0. Konvergensi teknologi informasi dan operasional membuat keamanan siber menjadi prioritas bagi infrastruktur nasional dan semua sektor industri. Pelaku ancaman telah berkembang dari peretas rumahan menjadi penjahat siber dan aktor negara yang terorganisir, menjadikan keamanan siber perhatian utama untuk produk yang rentan terhadap serangan.

Contohnya, peretasan SolarWinds mempengaruhi lebih dari 18.000 pelanggan dan menyebabkan penurunan saham hampir 40 persen. Untuk menghadapi ancaman ini, perusahaan harus memastikan produk mereka memiliki kemampuan keamanan yang tepat dan dikembangkan serta disampaikan dengan cara yang aman secara siber.

Serangan siber meningkat baik dalam jumlah maupun kerusakan yang ditimbulkan. Serangan rantai pasokan seperti peretasan SolarWinds semakin cepat, dan rantai pasokan global rentan terhadap ancaman. Di berbagai industri, tren ini membuat produk dan sistem terbuka untuk diserang dan menjadikan industri lebih menarik bagi pelaku ancaman. Di atas semua ini, Industri 4.0 dan otomatisasi konsumen, termasuk penggunaan luas perangkat rumah pintar, membanjiri domain digital dengan interaksi manusia yang semakin banyak, memperluas risiko siber, termasuk pada kendaraan terhubung dan otonom.

Produk masa kini harus aman secara siber dalam perangkat keras maupun perangkat lunak, termasuk fungsi keamanan seperti manajemen identitas dan akses, keamanan data, dan cara menangani lalu lintas jaringan. Keamanan siber harus tertanam dalam setiap proses pengembangan produk dengan pemeriksaan dan keseimbangan untuk memastikan keamanan terkelola di setiap langkah.

Setelah dikembangkan, produk perlu dilindungi dalam manufaktur dan rantai pasokan, serta menjaga integritas produk perangkat lunak selama distribusi. Produk dengan siklus hidup panjang perlu diatur, dikonfigurasi, dan dioperasikan dengan cara yang aman secara siber untuk menghindari kerusakan konfigurasi dan menyesuaikan dengan situasi baru.

Perusahaan harus meyakinkan pasar tentang keamanan siber mereka. Kepercayaan dibangun seiring waktu dan memerlukan fokus tanpa henti untuk mengirimkan produk yang aman secara siber. Dengan langkah yang tepat dan sikap proaktif, biaya keamanan dapat diimbangi dengan kepercayaan pelanggan dan posisi kompetitif yang lebih kuat.

Artikel ini telah diterbitkan oleh Kearney, dengan judul “Creating a Competitive Advantage with Cybersecurity”. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.