Material merupakan faktor pendukung yang sangat penting dalam transisi menuju nol karbon. Pada praktiknya, teknologi dekarbonisasi membutuhkan lebih banyak bahan fisik jika dibandingkan dengan teknologi konvensional selama fase konstruksi. Sebagai contoh, kendaraan listrik baterai (battery electric vehicles/BEV) memiliki berat 15 hingga 20 persen lebih besar daripada kendaraan mesin pembakaran internal (internal-combustion engine/ICE). Akibatnya, kemampuan rantai pasokan bahan global dapat mengimbangi sumber permintaan yang baru akan menjadi penentu penting tingkat dekarbonisasi global.
Dengan lintasan dekarbonisasi saat ini yang cenderung menuju 2,4°C, pasokan mineral dan logam yang tertanam dalam teknologi rendah karbon utama akan menghadapi kekurangan pada 2030. Sementara itu, beberapa bahan seperti nikel mungkin akan mengalami kekurangan yang tidak terlalu besar, sedangkan disprosium mengalami kekurangan hingga 70 persen dari permintaan. Jika tindakan mitigasi tidak dilakukan, kekurangan tersebut akan menghambat kecepatan dekarbonisasi global serta menyebabkan lonjakan harga dan volatilitas seluruh bahan.
Maka, tindakan yang selaras pada penawaran, permintaan, inovasi, dan kebijakan diperlukan untuk menyeimbangkan persamaan dan menjaga kecepatan transisi. Tindakan-tindakan tersebut terbagi ke dalam beberapa bidang sebagai berikut.
- Pasokan
Investasi di bidang pertambangan, pemurnian, dan peleburan perlu ditingkatkan menjadi sekitar 3 hingga 4 triliun dolar Amerika Serikat (AS) pada 2030 (sekitar 300 hingga 400 miliar dolar AS per tahun). Kapasitas tenaga kerja perlu ditingkatkan sebanyak 300.000 hingga 600.000 khusus pertambangan. Sebesar 200 hingga 500 gigawatt energi tambahan rendah karbon perlu beroperasi pada 2030 untuk menggerakkan aset-aset tersebut. Peningkatan skala akan membutuhkan perizinan yang lancar, penyebaran infrastruktur yang tepat waktu, ketersediaan peralatan, dan sumber daya air yang memadai.
- Permintaan
Industri hilir perlu mengubah pola permintaan ke arah teknologi yang telah terbukti tidak terlalu intensif dalam penggunaan bahan baku.
- Inovasi
Investasi dalam inovasi bahan dan teknologi terobosan harus diperkuat. Di sisi permintaan, hal ini melibatkan eksplorasi opsi substitusi material untuk material yang terbatas dalam jangka panjang. Di sisi penawaran, investor dapat berfokus pada praktik daur ulang yang lebih baik untuk material baru.
- Kebijakan
Kebijakan baru dapat memfasilitasi peningkatan pasokan, seperti menyederhanakan perizinan untuk pengembangan aset baru dan memungkinkan pergeseran permintaan ke arah teknologi alternatif.
Meskipun masih ada ketidakpastian tentang bagaimana transisi material akan berjalan, pemerintah dan perusahaan dapat merencanakan tindakan strategis. Sebagai langkah pertama untuk mengurangi risiko dan memanfaatkan peluang besar yang dihadirkan oleh transisi material, pemerintah dan perusahaan perlu mempertahankan atau memperkuat pemahaman tentang perubahan dinamika rantai pasokan material global. Bagi pemerintah, hal ini dapat membantu menyoroti keamanan pasokan dan menjaga daya saing jangka panjang industri lokal. Sementara itu, perusahaan dapat memperoleh wawasan tentang kemungkinan posisi mereka sebagai pemimpin industri pada tahun-tahun mendatang.
Artikel ini telah diterbitkan oleh McKinsey & Company, dengan judul “The Net-Zero Materials Transition: Implications for Global Supply Chains” pada 5 Juli 2023. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.