Dalam dunia bisnis yang terus berubah, konsep rantai pasok yang fleksibel menjadi semakin vital. Penting untuk melakukan pergeseran dari kecepatan ke ketangguhan dalam manajemen rantai pasok, terutama dalam menghadapi gangguan besar seperti pandemi COVID-19.
Tradisionalnya, rantai pasok bergantung pada data historis dan hubungan. Namun, di tengah kondisi ekonomi yang tidak terduga seperti pandemi, perencanaan berdasarkan data warisan sering kali tidak sesuai dengan realitas saat ini.
Meskipun perubahan adalah konstan dalam manajemen rantai pasok, hanya 21% responden dalam survei “Weathering the Storm” dari Gartner menyatakan bahwa jaringan rantai pasok mereka saat ini “sangat tangguh.”
Perencanaan bisnis terintegrasi menjadi kunci keberhasilan. Hal ini melibatkan pengembangan dan menghubungkan berbagai kompetensi perusahaan, seperti strategi teknologi, tata kelola data, dan struktur tim. Pendekatan ini mencakup perencanaan strategis, operasional, dan taktis untuk memberikan visibilitas waktu nyata dan keberlanjutan rantai pasok secara keseluruhan.
Perencanaan Strategis:
Rencana strategis yang jelas menjadi langkah awal menuju kesuksesan rantai pasok. Ini memberikan dasar untuk keputusan keuangan, serta pengembangan produk dan layanan di masa depan.
Perencanaan Operasional:
Perencanaan operasional, sebagai bagian dari pendekatan bisnis terintegrasi, melibatkan evaluasi dan penyesuaian berkelanjutan terhadap proses bisnis untuk mendukung ketangguhan.
Perencanaan Taktis:
Saat terjadi gangguan, perencanaan taktis memungkinkan penyesuaian cepat terhadap rencana skenario sebelumnya. Ini memerlukan pengembangan kematangan analitis perusahaan untuk mengecilkan siklus ulasan dan diversifikasi sumber data.
Kunci Menuju Ketangguhan:
Agilitas rantai pasok melibatkan cara pandang yang berbeda, perencanaan yang terintegrasi, dan pengambilan keputusan real-time dengan memanfaatkan data yang beragam. Dengan mengadopsi pendekatan ini dan beradaptasi dengan kondisi terkini, organisasi dapat membangun ketangguhan dan melindungi diri dari gangguan masa depan.
Artikel ini telah diterbitkan oleh HURON, dengan judul From Agility to Resilience: Supply Chain Sustainability. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.