Fungsi pengadaan memainkan peran penting dalam manajemen risiko rantai pasokan. Aktivitas utamanya terdiri atas kegiatan memilih vendor, mencari sumber input perusahaan, dan mengelola rantai pasokan hulu. Keseluruhan langkah tersebut secara langsung memengaruhi eksposur risiko perusahaan dan melibatkan kekuatan-kekuatan global utama, termasuk ketegangan geopolitik, perubahan iklim, ketidakpastian ekonomi, dan kesetaraan sosial.
Fungsi pengadaan yang efektif berkolaborasi erat dengan manajemen risiko dan unit bisnis perusahaan. Membangun transparansi, memprioritaskan risiko, mengembangkan algoritma prediksi waktu nyata (real time), dan mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam perusahaan menjadi aspek penting untuk proposisi nilai pengadaan.
Kolaborasi dan Alat Bantu Digital
Saat ini, perusahaan harus bergerak secara agresif untuk mengatasi risiko rantai pasokan. Membangun ketahanan membutuhkan penyebaran orang dan teknologi yang terintegrasi. Untuk mencapai hal ini, tim pengadaan dan manajemen risiko harus menyelaraskan tujuan dan strategi serta berkolaborasi dalam penilaian risiko dan langkah-langkah mitigasi. Para profesional pengadaan juga harus terlibat dengan rekan-rekan di unit bisnis, termasuk pimpinan produk dan proyek serta kepala departemen.
Di samping itu, mendeteksi dan memitigasi risiko pemasok memerlukan penataan, pemrosesan, dan analisis data yang sangat berharga bagi alat bantu digital berkemampuan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Alat bantu AI tradisional mendukung manajemen risiko pemasok melalui penataan dan pengayaan data awal, analisis prediktif, pemantauan pasokan waktu nyata, dan penentuan strategi pengoptimalan rantai pasokan.
AI tradisional juga menganalisis data dari berbagai sumber, termasuk dari artikel berita dan laporan keuangan. AI generatif memang belum digunakan untuk menganalisis data mentah, tetapi dapat membantu evaluasi pemasok dan penilaian risiko dengan mengotomatiskan pembuatan dokumen.
Empat Tantangan Utama
Hal-hal di atas menjadi kunci untuk mengatasi empat tantangan utama manajemen risiko rantai pasokan sebagai berikut.
- Membangun Transparansi di Seluruh Subtingkatan
Berbagai opsi perangkat lunak yang diperkaya dengan AI dapat membantu mengumpulkan data. Perusahaan harus memastikan bahwa data tersedia untuk dianalisis dengan cara mengumpulkannya secara terstruktur.
- Memprioritaskan Risiko untuk Pelacakan
Perusahaan menghadapi risiko di tingkat pemasok, industri, dan geografis, mulai dari kebangkrutan, bencana alam, dan ketidakseimbangan penawaran-permintaan. Maka, perusahaan harus mengidentifikasi risiko yang menimbulkan ancaman signifikan terhadap kinerja bisnis. Alat bantu digital dapat membantu proses ini dan memberikan dasar pemikiran untuk pemilihan risiko yang diprioritaskan.
- Algoritma Khusus untuk Prediksi Risiko
Pendekatan yang efektif bagi perusahaan diperlukan untuk mengidentifikasi faktor input paling relevan untuk risiko spesifik mereka. Alat bantu digital, termasuk AI, dapat membantu menghitung algoritma risiko untuk diterapkan pada data yang paling relevan dan menyediakan antarmuka pengguna serta kemampuan agregasi yang diperlukan.
- Menanamkan Fungsi Manajemen Risiko dalam Organisasi
Manajemen risiko pemasok membutuhkan berbagai sumber daya dan keterampilan. Meskipun semua unit perusahaan membutuhkan kemampuan ini, sering kali kemampuan tersebut tidak sepenuhnya dikembangkan. Maka, untuk menutup kesenjangan kapabilitas, fungsi manajemen risiko harus diintegrasikan dengan bisnis secara keseluruhan.
Rantai pasokan saat ini bersifat global dan kompleks. Akibatnya, fungsi pengadaan harus menghadapi tantangan untuk mendeteksi dan memitigasi risiko. Dengan berkolaborasi secara efektif dan memanfaatkan AI serta perangkat digital, fungsi pengadaan dapat memenuhi proposisi nilai dan meningkatkan ketahanan terhadap gangguan rantai pasokan.
Artikel ini telah diterbitkan oleh BCG, dengan judul “Two Keys to Success in Supplier Risk Management” pada 25 September 2023. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.