Dalam zaman ini, saat teknologi perusahaan semakin terhubung secara daring, penting bagi perusahaan untuk membuat rencana keamanan siber yang tidak hanya mengurangi risiko, tetapi juga menghasilkan keuntungan dari investasi.
Ancaman dari pihak yang tidak bertanggung jawab di dunia siber semakin meningkat seiring dengan teknologi yang berkembang. Risiko kebocoran data dan serangan siber terus meningkat sejalan dengan perkembangan aplikasi, otomatisasi, dan konektivitas yang semakin tinggi. Serangan semacam itu dapat berdampak besar pada operasi perusahaan, bahkan bisa mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
Penting bagi pemimpin perusahaan untuk memperhatikan masalah keamanan siber ini dengan serius. Terlalu sering, keamanan siber masih bersifat reaktif dan taktis, sementara seharusnya bersifat proaktif dan strategis. Perusahaan perlu memprioritaskan langkah-langkah dasar, membangun budaya keamanan yang proaktif, dan mengevaluasi teknologi dan teknik canggih untuk mencapai keunggulan keamanan siber.
Tahap Pertama: Memprioritaskan Langkah Dasar
Langkah pertama dalam membangun strategi keamanan siber adalah memastikan bahwa dasar-dasar keamanan sudah terpenuhi. Ini melibatkan evaluasi menyeluruh terhadap siapa saja yang memiliki akses ke sistem dan data perusahaan, serta identifikasi dan penghapusan akun yang tidak perlu. Penting juga untuk mengidentifikasi aset kritis perusahaan dan mengukur tingkat risiko yang dapat ditoleransi.
Tahap Kedua: Membangun Budaya Keamanan Proaktif
Selanjutnya, perusahaan harus membangun budaya keamanan yang terintegrasi dalam fungsi bisnisnya. Ini melibatkan investasi sumber daya dan modal untuk mengatasi risiko keamanan, serta mengukur dampak upaya mitigasi risiko terhadap kinerja bisnis inti. Pemimpin bisnis harus memahami bahwa investasi dalam keamanan siber tidak hanya untuk kepatuhan, tetapi juga untuk meningkatkan nilai bisnis.
Tahap Ketiga: Mengevaluasi Teknologi dan Teknik Canggih
Tahap terakhir adalah evaluasi dan penerapan teknologi dan teknik canggih dalam keamanan siber. Ini termasuk penggunaan kecerdasan buatan untuk deteksi dan otentikasi tingkat lanjut, serta pemanfaatan data untuk personalisasi dan kontekstualisasi tindakan keamanan. Perusahaan harus mampu mengidentifikasi teknologi dan teknik yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan mengintegrasikannya ke dalam strategi keamanan mereka.
Menghadapi ancaman keamanan siber adalah tantangan yang kompleks, tetapi juga merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif mereka. Dengan memprioritaskan langkah-langkah dasar, membangun budaya keamanan proaktif, dan mengadopsi teknologi dan teknik canggih, perusahaan dapat mengurangi risiko siber dan mencapai pengembalian investasi yang positif.
Artikel ini telah diterbitkan oleh Kearney pada 28 April 2023, dengan judul Cybersecurity: How to Make It Pay. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.