Oleh: Haris Firmansyah, SE & Sekretariat IRMAPA

Kerangka kerja lingkungan, sosial dan tata kelola (environmental, social, and governance/ESG) bertujuan untuk membantu organisasi mengelola risiko yang berkaitan dengan perlindungan lingkungan, tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) dan tata kelola perilaku bisnis. Risiko ini sudah ada sejak lama, tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini telah menjadi topik hangat akibat adanya bencana alam di seluruh dunia.

Kini, dunia mulai bersedia mengeluarkan dana untuk perlindungan lingkungan, audit lingkungan, perluasan dan modifikasi CSR, termasuk pedoman dan perangkat barunya. Proses audit ESG menghadapi sejumlah tantangan karena melalui beberapa dimensi, termasuk efisiensi keuangan, konsistensi hukum, efektivitas teknis, dan penerimaan etika. Selain itu, tidak ada keuntungan langsung dari pengeluaran dana tersebut. Akibatnya, timbul dilema bagi para auditor karena otoritas audit perusahaan mungkin tidak akan menyetujui pengeluaran tambahan.

Untuk mengatasi dilema ini dapat dimanfaatkan algoritma heksa-dimensi berbasis etika. Tujuannya adalah untuk memberikan pencerahan terhadap faktor-faktor yang saling terkait dalam ESG dan dapat menjadi alat bantu bagi para auditor.

Algoritma ini terdiri dari dua komponen utama, yaitu matriks etika dan metrik heksa-dimensi. Matriks ini pada awalnya dikembangkan sebagai alat pendukung keputusan untuk membantu pengguna mencapai penilaian atau keputusan yang tepat. Keputusan tersebut mencakup penerimaan etika, kontrol hukum, serta teknis peraturan yang optimal untuk bidang pangan dan pertanian, yang kemudian diadaptasi ke bidang lain, termasuk teknologi informasi (TI).

Sementara itu, metrik pada algoritma tersebut awalnya juga dikembangkan sebagai alat pendukung keputusan, yaitu sebuah daftar periksa untuk mengukur kualitas dan konsekuensi dari tindakan, keputusan atau kebijakan dalam hal enam faktor. Keenam faktor yang dimaksud adalah kelayakan finansial, efektivitas teknis, keabsahan hukum, penerimaan etika, penerimaan sosial, dan keberlanjutan ekologis.

Pada akhirnya, ESG memang memungkinkan untuk diaudit. Keputusan untuk mengadaptasi algoritma heksa-dimensi, dalam hal ini, merupakan langkah awal yang baik.

Artikel ini telah diterbitkan oleh ISACA, dengan judul “Is ESG Auditable?” pada 11 Agustus 2023. Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.